Tantangan dan Peluang Pendidikan bagi Kalimantan Tengah

Sudah sejak jauh hari pemerintah Kalimantan Tengah sudah melakukan berbagai langkah intensif, demi terwujudnya masyarakat Bumi Tambun Bungai yang cerdas dan berdaya saing, dengan satu program yang disebut KALTENG HARATI.
Namun akselerasi dari program ini perlu didorong dan didukung oleh berbagai pihak, sehingga tidak hanya mampu meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri, tetapi juga mampu meningkatkan kuantitas peserta didik. Artinya angka anak-anak putus sekolah harus mendapat perhatian serius. 

Selain kedua tantangan di atas, dunia pendidikan di Kalimantan Tengah akan dihadapkan pada tingkat persaingan Global, yaitu ASEAN COMMUNITY. Sebagai bagian dari Masyarakat Internasional, ini adalah sebuah kenistaan. Sumber Daya Manusia Kalimantan Tengah harus mampu menunjukan eksistensinya. 

Dengan latar belakang masyarakat yang majemuk dan terbuka, serta budaya yang beragam, maka ada begitu banyak peluang yang harus dimaksimalkan. Tetapi sekali lagi untuk mewujudkan KALTENG HARATI, perlu adanya suatu kerja kolektif yaitu KKS (Kelompok Kerja Semesta) yang merupakan perpaduan antar seluruh elemen masyarakat dan pemerintah, baik melalui perorangan, kelompok, organisasi, yayasan, perusahaan maupun lembaga lainnya, untuk bersama-sama memberikan kontribusi nyata.  

Menyadari akan peran penting ini, yayasan ITAH BATUAH berkomitmen dengan sepenuh hati untuk memberikan satu kontribusi bagi Kalimantan Tengah,  dengan mengimplementasikan Kebijaksanaan Lokal yaitu budaya Gotong Royong. Yaitu bersama-sama mendukung biaya pendidikan bagi anak-anak putus sekolah/tidak mampu agar bisa melanjutkan pendidikan dan menggapai mimpi mereka. 

Tidak hanya itu Yayasan ITAH BATUAH memberikan kontribusi berupa kegiatan edukasi dan pengembangan sumber daya manusia yang dikemas dalam berbagai program guna membangun masyarakat yang akademis, sejahtera danmandiri serta berdaya saing global. Sumbangsih ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan aklselerasi dari program KALTENG HARATI. 

No comments

Powered by Blogger.